Sabtu, 27 Februari 2010

Skripsi Tarbiyah

PENGARUH PENGUASAAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU SISWA DI MTs NURUL ULUM GILI RAJA SUMENEP

SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Maskumambang Gresik
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana Ilmu Pendidikan (PAI)
Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam
















Oleh :

K. H. WAQID ROMZI
NIMKO: 2007.4.058.0001.2.00902


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
MASKUMAMBANG
DUKUN GRESIK
2009
NOTA DINAS
Lap : Eksemplar Gresik, __________ 2008
Hal : Persetujuan Monaqosah Skripsi Kepada Yth.
Bapak Ketua STIT
Maskumambang Gresik
Di –
Dukun Gresik

Assalmu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Setelah membaca, meneliti, memberi petunjuk dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudari :

Nama : K. H. Waqid Romzi
NNIMKO : 2007.4.058.0001.2.00902
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul Skripsi : Pengaruh Penguasaan Materi Pendidikan Agama Islam
Terhadap Perilaku Siswa Di MTs Nurul Ulum Gili Raja
Sumenep

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang Munaqosah Skripsi Jurusan Tarbiyah, untuk itu kami mengahrap untuk segera dimunaqosahkan

Demikian pemberitahuan kami, atas perhatian bapak kami sampaikan banayak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


Drs. Fatihuddin Munawir. M. Ag Drs. Naf’an Abu Mansur. M. Pd

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi oleh Akil ini Telah Dipertahankan Di Depan
Tim Penguji Skripsi

Gresik, 03, Juli 2009
Mengesahkan,
Ketua STIT Maskumambang Gresik


Drs. H. Fatihuddin Munawir. S. Ag.

Ketua


Nasruddin, M. Pd. MA

Sekretaris


Tasdi Syakur, S. Ag

Penguji


Prof. Dr. Imam Bawani, MA






PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi oleh Subaina ini Telah Dipertahankan Di Depan
Tim Penguji Skripsi

Gresik, 03, Juli 2009
Mengesahkan,
Ketua STIT Maskumambang Gresik


Drs. H. Fatihuddin Munawir. S. Ag.

Ketua


Nasruddin, M. Pd. MA

Sekretaris


Tasdi Syakur, S. Ag

Penguji


Prof. Dr. Imam Bawani, MA

MOTTO



Allah Tidak Akan Meninggalkan Orang-orang Yang Beriman Diantara Kalian dan Orang-orang Yang Diberi Ilmu Pengetahuan
PERSEMBAHAN


Skripsi ini kupersembahkan buat :
Kedua orang tuaku yang telah membimbing, mengarahkan dan mendidik aku menjadi orang yang mengerti akan kebesaran Tuhan dan segala ciptaan-Nya,
Buat istri dan anak-anakku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku dan bagi semua yang telah membantu dengan penuh keikhlasan, sehingga skripsi ini dapat aku selesaikan ,
Mudah-mudahan segala bantuannya mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang telah aku rasakan pada saat ini, amin

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji dan syukur kuhaturkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufig dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar serjana agama pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Maskumambang Dukun Gresik dengan spesifikasi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
Skripsi ini penulis ajukan dengan rendah hati yang memunculkan pokok bahasan yang cukup penting dalam rangka meningkatkan pembinaan guru, juga meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan rencana skripsi ini dengan judul “PENGARUH PENGUASAAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU SISWA DI MTs NURUL ULUM GILI RAJA SUMENEP.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan tanpa bantuan bimbingan serta petunjuk dari bapak dosen pembimbing dan pihak-pihak lain yang tekait, atas segala bantuan,bimbingan serta petunjuknya penulis ucapkan terima kasih semuga Allah SWT membalasnya dengan balasan yang setimpal sesuai dengan perbuatannya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada beliau yang terhoemat :
1. Drs. H. Fatihuddin Munawir, M. Ag, selaku ketua STIT Maskumambang Dukun Gresik dan selaku dosen pembimbing I
2. Drs. Naf’an Abu Mansur, M. Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
3. Seluruh dosen dan staf STIT Maskumambang Dukun Gresik yang sudah membantu atas kelancaran pembuatan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah mengupayakan semaksimal mungkin, apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat hal-hal yang kurang kurang berkenan baik dalam penulisan kata-kata, penyampaian teori serta penulisan nama maka kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan perkembangan untuk selanjutnya
Akhirnya penulis berharap semuga skripsi ini dapat berguna dan bermamfaat bagi kita semua terutama bagi Kepala Sekolah beserta Guru dan bagi penulis sendiri.

penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………i
NOTA PEMBIMBING …………..ii
HALAMAN PENGESAHAN ………….iii
HALAMAN MOTO …………..iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………...v
KATA PENGANTAR …………..vi
DAFTAR ISI ………....vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………..viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………….......................1
B. Perumusan Masalah …………………………………………………..3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………………………………..3
D. Pentingnya Masalah ……………………………….………………….4
E. Penegasan Judul …………………………………….….......................5
F. Postulate dan Hipotesa ……………………………….……………….6
G. Sistematika Pembahasan ……………………………….......................8

BAB II : PEMBAHASAN TEORI
A. Penguasaan Materi Pendidikan Agama Islam……………………..9
1. Aqidah …………………………………………………………….9
a. Pengertian Aqidah …………………………………………….9
b. Fungsi Mata Pelajaran Aqidah ………………………………10
c. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah ……………………………...10
d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah ……………………..11
2. Akhlaq …………………………………………………………...11
a. Pengertian Akhlaq …………………………………………...11
b. Fungsi Mata Pelajaran Akhlaq ………………………………12
c. Tujuan Mata Pelajaran Akhlaq ……………………………...12
d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akhlaq ……………………..13
3. Syari’ah ………………………………………………………….13
a. Pengertian Syari’ah ………………………………………….13
b. Fungsi Mata Pelajaran Syari’ah ……………………………..14
c. Tujuan Mata Pelajaran Syari’ah ……………………………..14
d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Syari’ah ……………………15
4. Keterkaitan Ketiqa Materi ……………………………………….15
5. Penguasaan Materi ………………………………………………16
B. Perilaku Siswa ……………………………………………………...17
1. Pengertian Perilaku ……………………………………………...17
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak …………………………19
3. Pembentukan dan Perubahan Perilaku …………………………..20
4. Wujud Perilaku Siswa …………………………………………...21
C. Pengaruh Penguasaan Matei Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Siswa ……………………………………………………...22

BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Data …………...………………………………………………28
B. Sumber Data ………………………………………………………..29
C. Metode Penentuan Subyek Atau Obyek Penelitian ……………...29
D. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data ……..........................30
E. Metode Analisa Data ……………………………………………….33

BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ……………...........................35
1. Nama dan letak geografis ………………………………………..35
2. Sejarah berdirinya lembaga penelitian …………………………..35
3. Struktur Organisasi ……………………………………………...38
4. Tenaga Pendidik dan Karyawan ………………………………...39
5. Keadaan Murid …………………………………………………..40
6. Fasilitas Yang Dimiliki MTs Nurul Ulum ………………………40

B. Penyajian Data ……………………………………………………..41
C. Analisa Data ………………………………………………………..44

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………48
B. Saran-saran ………………………………………………………...48

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia adalah makhluk yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Keduanya baik jasmani maupun rohani menuntut adanya bimbingan yang serius menuju terbentuknya pribadi. Bimbingan disini mengandung maksud usaha yang dalam hal ini tercermin dalam materi pendidikan agama dan dari materi itu tercermin suatu tujuan yang hendak dicapai. Sebagaimana dalam tujuan pendidikan nasional disebutkan bahwa : pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha kuasa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki keterampilan yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa (UU. Sidiknas, 1989 : 10)
Secara konseptual tujuan pendidikan nasional merupakan bagian dari isi yang terkandung dalam tujuan pendidikan agama, sebagaimana dijelaskan bahwa tujuan pendidikan agama, sebagaimana dijelaskan bahwa tujuan pendidikan agama adalah membimbing anak agar mereka menjadi seorang muslim sejati, beriman, beramal sholeh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara (Zuhairini, 1983 : 45) yang artinya :

“Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali mereka itu beribadah kepadaku” (Depag, RI, 1962 : 862)
Kesesuaian antara titik tujuan pendidikan agama dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia itu akibat logisnya adalah betapa pentingnya materi pendidikan agama islam diselenggarakan pada lembaga-lembaga pendidikan formal dimana materi pendidikan agama islam diberikan secara sistematis dan terarah, gagalnya tujuan pendidikan agama berarti pula gagalnya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dengan materi pendidikan agama yang diberikan, siswa diharapkan mampu menguasai dari materi-materi tersebut serta dengan penguasaan dan pemahaman dari keseluruhan materi pendidikan agama. Siswa akan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengubah tingkah laku dan perilaku yang sesuai dengan ajaran-ajaran islam (Sumadi Suryabrata, 1997 ; 291)
Pendidikan mempunyai titik perhatian pada perilaku dan pembentukan perilaku siswa, baik perilaku itu kepada guru sesama, maupun kepada keluarga. Adapun Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum adalah sebagai salah satu lembaga pendidikan terlihat cukup giat dalam melaksanakan pendidikan agama terutama dalam bentuk mata pelajaran di tiap-tiap kelas. Pemahaman materi pendidikan agama akan membawa perubahan kearah positif. Untuk itu penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh penguasaan materi pendidikan agama yang diberikan dapat membentuk atau merubah perilaku siswa sehingga terangkatlah masalah tersebut dengan judul “Pengaruh Materi Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Siswa Di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep”

B. RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka diangkat beberapa rumusan masalah yang akan diteliti, yaitu :
1. Bagaimana penguasaan materi pendidikan agama islam siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep?
2. Bagaimana perilaku siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep?
3. Adakah pengaruh penguasaan materi pendidikan agama islam terhadap perilaku siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengungkapkan penguasaan materi pendidikan agama islam di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep.
b. Ingin mendiskripsikan perilaku siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep
c. Untuk menganalisis adakah pengaruh penguasaan materi pendidikan agama islam terhadap perilaku siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep.
d. Untuk menghitung besarnya pengaruh penguasaan materi pendidikan agama islam di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk meningkatkan motto pendidikan terutama pendidikan agama islam yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional.
b. Bagi lokasi peneliti dapat digunakan sebagai bahan dalam meningkatkan motto pendidikan dan menambah wawasan pengembangan terutama dalam proses belajar mengajar.
c. Bagi STIT Maskumambang dapat digunakan sebagai masukan untuk kajian lebih lanjut demi pengembangan perbaikan pelaksanaan kegiatan akademik.
d. Bagi penulis adalah sebagai syarat untuk memenuhi atau memperoleh gelar sarjana agama di perguruan tinggi Ilmu Tarbiyah Maskumambang Gresik.

D. PENTINGNYA MASALAH
Masalah pendidikan erat kaitannya dengan pengetrapan perilaku anak didik menuju terbentuknya atau terwujudnya suatu cita-cita pendidikan yang berkualitas islami sesuai dengan ajaran islam, oleh karena itu masalah perilaku anak didik dapat dipengaruhi dari sejuah mana siswa tersebut mampu atau dapat menguasai materi pendidikan agama yang diberikan di sekolah.
Apabila anak didik menguasai materi pendidikan agama atau terdapat keterkaitan yang erat dan akan berakibat positif, yaitu perilaku yang tercermin atas dasar penguasaan materi pendidikan agama yang di peroleh di sekolah. Dengan alasan tersebut penulis ingin meneliti sejauh mana pengaruh penguasaan materi pendidikan agama yang diperoleh akan berpengaruh pada perilaku siswa baik terhadap sesama di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

E. PENEGASAN JUDUL
Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi tentang pengaruh penguasaan materi pendidikan agama terhadap perilaku murid di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep, maka penulis akan menguraikan dan menjelaskan maksud yang terkandung dalam judul tersebut :
1. Pengaruh adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan dari suatu benda atau orang yang dapat mempengaruhi terhadap sesuatu (Qomaruddin, 1972 : 79)
2. Penguasaan adalah kemampuan, pemahaman, kesanggupan seseorang untuk berbuat sesuatu (Sulcahan Yasin, 1997)
3. Materi adalah suatu benda atau bahan.
4. Pendidikan agama adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak setelah selesai pendidikannya dapat menjalani, memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan. (Abdul Rohman Saleh, 1975 : 738)
5. Perilaku adalah berasal dari kata peri dan laku yang artinya tingkah laku atau perbuatan (WJS. Poerdarminto, 1975 : 738)
Dari beberapa uraian diatas tentang penjelasan judul dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi di atas adalah memberi perhatian atau penelitian untuk mempelajari dan mengkaji pengaruh dari penguasaan materi pendidikan agama islam yang disampaikan pada jam-jam efektif di sekolah terhadap perilaku murid di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep.

F. POSTULATE DAN HIPOTESA
1. Postulate
Postulate merupakan anggapan dasar yang dijadikan sebagai landasan teori dalam suatu penelitian yang menjadi sumber hipotesa. (Nazar bakry, 1994 : 22)
Adapun postulate yang dipakai adalah :
a. Penguasaan materi pendidikan agama islam yang meliputi, Syari’ah atau ibadah, akhlak (Zuhairimi, 1983 : 60)
b. Teori perilaku siswa sebagai dampak dari pengaruh penguasaan materi pendidikan agama yang diberikan pada jam-jam efektif sekolah.
Prof. Drs. A. Sigit mengatakan bahwa yang penting bagi pendidikan agama adalah soal etika social. Guru harus menyelidiki rasa susila anak agar dapat dikembangkan. Karena dengan tidak dapat mengembangkan rasa susila anak, maka pendidikan agama tidak akan berhasil. Jadi akhlak adalah penting karena dia menjadi pola dasar perilaku manusia dalam menghadapi hidup bermasyarakat (H.M. Arifin, 1976 : 90)
2. Hipotesa
Hipotesa menurut pengertian surahman adalah sebuah kesimpulan, tetapi kesimpulan itu hanya bersifat sementara, masih harus di buktikan akan kebenarannya. (Nazar Bakri. 1994 : 23)
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengajukan dugaan-dugaan yang sifatnya sementara yang masih perlu diuji kebenarannya, adapun hipotesa tersebut adalah :
Ho : Penguasaan materi pendidikan agama di MTs Nurul Ulum
Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep berpengaruh terhadap perilaku murid.
Hi : Penguasaan materi pendidikan agama di MTs Nurul Ulum
Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep tidak berpengaruh
terhadap perilaku murid

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, pada bab ini meliputi penjelasan judul, alasan memilih masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, postulate dan hipotesa, dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.
Bab II Pembahasan teoritis, pada bab ini yang perlu ditinjau secara teoritis meliputi : penguasaan materi PAI, aqidah syari’ah dan akhlak, keterkaitan ketiga materi, penguasaan materi. Adapun mengenai perilaku murid meliputi : pengertian perilaku, pertumbuhan dan perkembangan, pembentukan dan perubahan perilaku anak, wujud perilaku murid. Sedangkan pengaruh penguasaan materi terhadap perilaku meliputi : pengaruh pemahaman murid tentang materi terhadap perilaku murid, pengaruh sikap tentang materi terhadap perilaku dan pengaruh aplikasi tentang materi terhadap perilaku murid.
Bab III Metode penelitian, bab ini meliputi : jenis data, sumber data, metode penelitian, obyek penelitian, metode dan instrumen pengumpulan data, metode analisa data.
Bab IV Laporan hasil penelitian yang membahas gambaran umum obyek penelitian yang meliputi : Letak geografis, sejarah singkat berdirinya lembaga, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan murid, fasilitas pendidikan, kurikulum PAI, penyajian data tentang perilaku murid, serta analisa data tentang penguasaan materi pendidikan agama, analisa data tentang perilaku siswa serta menganalisa data tentang pengaruh penguasaan materi PAI terhadap perilaku murid.
Bab V, pada bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan skripsi yang dilanjutkan dengan saran-saran dan daftar kepustakaan serta lampiran-lampiran yang dianggap perlu.


BAB II
PEMBAHASAN TEORI

A. PENGUASAAN MATERI PENDIDIKAN AGAMAAN ISLAM
1. Aqidah
a. Pengertian Aqidah
Mata pelajaran aqidah akhlaq merupakan sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang membahas tentang ajaran agama islam dalam segi aqidah. Mata pelajaran aqidah juga merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang memberi bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, menyakini kebenaran ajaran ajaran silam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari.
Hal ini mengandung pengertian bahwa pelaksanaan mata pelajaran aqidah merupakan pokok-pokok keimanan atau kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh umat islam. Di Madrasah Tsanawiyah dalam kegiatan proses belajar mengajar harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab melalui kegiatan bimbingan pengajar dan latihan agar anak didik mampu menyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama islam dengan benar dan bersedia untuk mengamalkan ajaran-ajaran islam itu dalam kehidupan sehari-hari.

b. Fungsi Mata Pelajaran Aqidah
Mata pelajaran aqidah di Madrasah Tsanawiyah berfungsi :
1) Pengembangan ; yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
2) Perbaikan : yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan keyakinan dalam pemahaman dan pengamalan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pencegahan : yaitu menjaga hal-hal yang negatif dari lingkungan peserta didik atau dari budaya lain yang dapat merusak keimanan mereka dan menghambat pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
4) Pengajaran : yaitu menyampaikan informasi dan pengetahuan tentang keimanan (Depaq RI : 1996)
c. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah
Tujuan mata pelajaran aqidah di Madrasah Tsanawiyah dapat dikemukakan sebagai berikut :
1) Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan tentang hal-hal yang harus diimani menurut ajaran islam, sehingga tercermin dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
2) Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah untuk melanjutkan pelajaran kejenjang pendidikan menengah (Depag RI, 1996)

d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah
Secara garis besar pelajaran aqidah berisi materi pokok yang menyangkut hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Rincian materi pelajaran aqidah meliputi sebagai berikut : iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rosul-rosul Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qodho’ dan qodar. (Masan Alfat, 1996)
2. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
Akhlak merupakan mata pelajaran tentang sopan santun , tingkah laku, tatakrama, budi pekerti, etika dari seseorang yang dapat menjadikan dirinya menjadi orang baik dan memberi manfaat pada orang lain. (Depaq RI, 1989)
Mata pelajaran akhlak sangat penting dalam membentuk pribadi tingkah laku sesuai dengan ajaran islam. Karena itu Madrasah Tsanawiyah mata pelajaran akhlak diberikan dengan bimbingan yang penuh kesadaran dan tanggung jawab, agar anak didik dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak dalam islam sangat penting, sebab Nabi Muhammad diutus untuk membina akhlak manusia, beliau bersabda : yang artinya “Aku diutus untuk menyempurnakan budi pekertiyang luhur ”.


b. Fungsi Mata Pelajaran Akhlak
Mata pelajaran akhlak di Madrasah Tsanawaiyah berfungsi sebagai:
1) Pengembangan : membiasakan anak didik agar berperilaku atau bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama islam yaitu berakhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji.
2) Perbaikan : yaitu memperbaiki perilaku anak didik yang kurang terpuji atau tercela, untuk berperilaku baik.
3) Pencegahan : mencegah dari hal-hal yang negatif dan akibat dari pengaruh atau budaya asing yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam dan kepribadian bangsa serta bertingkah laku yang islami.
4) Pengajaran : penyampaian informasi dan pengetahuan tentang akhlak.
c. Tujuan Mata Pelajaran Akhlak
Mata pelajaran akhlak di Madrasah Tsanawiyah bertujuan :
1) Memberikan pengetahuan, penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik menjauhi akhlak yang buruk, baik yang berhubungan dengan Allah maupun sesama manusia atau dengan lingkungan.
2) Memberikan bekal kepada siswa tentang akhlak untuk melanjutkan pelajaran kejenjang pendidikan menengah.


d. Ruang Lingkup Pelajaran Akhlak
Secara garis besar materi akhlak meliputi :
1) Akhlak mahmudah kepada Allah
2) Akhlak madzmumah kepada Allah
3) Akhlak kepada Rosulullah
4) Sifat-sifat terpuji
5) Sifat-sifat tercela
6) Akhlak kepada ulama’ dan ulil amri
7) Akhlak terhadap sesama manusia
8) Akhlak terhadap alam lingkungan
3. Syari’ah
a. Pengertian Syari’ah
Syari’ah atau pelajaran figh, merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati dan menyakini kebenaran ajaran islam, serta bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Syari’ah berhubungan dengan amalan lahir dalam rangka mentaati semua peraturan dan hukum-hukum Allah.
Untuk mengatur hubungan antar manusia dengan Allah, atau manusia sesama manusia yang tercermin dalam rangkaian ibadah yang merupakan perwujudan kepatuhan kepada Allah. Dalam mata pelajaran fiqih ini siswa diberikan pengetahuan mengenai tata cara beribadah kepada Allah dan berhubungan sesama manusia, serta mengetahui hukum-hukum Allah dan hukum perbuatan manusia. Untuk itulah siswa di Madrasah Tsanawiyah ini diberikan mata pelajaran ini.
b. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih atau Syariah
Mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah berfungsi :
1) Pengetahuan : yaitu meningkatkan ketaqwaan dan ketaatan siswa dalam beribadah kepada Allah.
2) Perbaikan : yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan pemahaman dan pengamalan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mencegah : yaitu menjaga ketaatan siswa dalam menjalankan ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari.
4) Pengajaran : yaitu memberikan informasi dan pengetahuan tentang hal-hal yang menyangkut cara-cara beribadah kepada Allah serta untuk memahami hukum-hukum Allah.
c. Tujuan Pelajaran Fiqih atau Syariah
Mata pelajaran syari’ah atau fiqih di MTs bertujuan untuk :
1) Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai tata cara berhubungan dengan Allah atau beribadah kepada Allah serta hukum segala amal perbuatan manusia.
2) Memberikan pengetahuan, pemahaman pokok-pokok rukun islam.
3) Memberi bekal kepada siswa tentang pelajaran fiqih untuk melanjutkan kejenjang pendidikan menengah.( Depag RI, 1989)
d. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih atau Syariah
secara garis besar mata pelajaran ini meliputi: Thoharoh, Shloat, Puasa, Zakat, Shodaqoh, Wakaf, Hibah, Hadayah, Mu’ amalah, Warisan, Munakahad, Tholak, Iddah dan Rujuk.
4. Keterkaitan Ketiga Materi
Materi aqidah, syariah atau fiqih dan akhlak merupakan materi pokok pendidikan agama islam yang diajarkan dalam proses belajar mengajar di madrasah Tsanawiah, dimana ketiga materi ini mempunyai hubungan atau keterkaitan yang erat
Diantara keterkaitan ketiga materi tersebut adalah: aqidah yang mengajarkan keimanan yang merupakan sumber kekuatan pendidikan islam, apabila aqidah itu sudah ditanamkan dan dihayati serta diyakini oleh anak didik maka anak didik tersebut akan berusaha untuk melakukan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Untuk pelajaran syariah, siswa akan mendapatkan semua pengetahuan dan pemahaman tersebut, sedangkan akhlak adalah sumber dari iman , tinggi rendahnya iman seseorang tergantung kuat dan lemahnya iman. Dari sini dapat dihubungkan bahwa keterkaitan ketiganya yaitu mata pelajaran aqidah, syariah atau fiqih akan menjadi petunjuk untuk mencerminkan ketaqwaannya yaitu dengan beribadah atau menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sedangkan untuk pelajaran akhlak akan mendorong anak didik untuk berbudi pekerti yang luhur dan mempunyai sopan santun yang tinggi. Sehingga demikianlah hubungan ketiga materi pendidikan agama islam yang akan diyakini dan diamalkan anak didik dalam kehidupan sehari-hari.
5. Penguasaan Materi
a. Pengetahuan ( knowlege)
Hafalan materi yang telah diberikan yang meliputi keseluruhan materi pendidikan agama yang diperlukan hanyalah mengingat, hal ini merupakan hasil belajar paling rendah dalam daerah kognitif.
b. Pengertian (Comprehension)
Kemampuan menyelami makna suatu materi, memberi interpretasi (menjelaskan atau menyimpulkan), merupakan tingkat paling rendah dari pemahaman.
c. Penerapan (Application)
Kemampuan penerapan materi ke dalam situasi yang kongkrit. Merupakan hasil belajar yang lebih tinggi dari pengertian.
d. Analisa (Analysis)
Kemampuan menguraikan setiap materi, merupakan hasil belajar yang lebih tinggi dari penerapan karena memerlukan pemahaman keseluruhan materi yang dipelajari.
e. Sintesis (Synthesis)
Kemampuan untuk memadukan antara materi dengan penerapan yang merupakan hasil belajar yang mengutamakan perilaku.


f. Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan mempertimbangkan nilai materi yang telah di fahami dan dimengerti. (Tim Dikdaktik : 159-161)
Seorang anak didik dapat dikatakan menguasai apabila di dalam penguasaan itu mencakup :
1. Pengetahuan ; kemampuan mendefinisikan, melukiskan, mengenal, menyebut, mengatakan, memberi nama mengenai materi tersebut.
2. Pengertian : kemampuan mengubah, mempertahankan, membedakan, memberi contoh, menyimpulkan materi.
3. Penerapan ; kemampuan mendemonstrasikan, mengerjakan, menyiapkan, menghubungkan, menunjukkan, penerapan materi.
4. Analisa : kemampuan menguraikan, membedakan, mendiskriminasikan, mengenal, menghubungkan, membagi-bagi.
5. Sintesis : kemampuan mengkategorikan, menyusun, menerangkan, mengemodifikasikan, mengorganisasi, merencanakan, menceritakan, menulis kembali.
6. Evaluasi : kemampuan membandingkan, mengkritik, membenarkan, menjelaskan, menginterpretasikan, menyimpulkan.

B. PERILAKU SISWA
1. Pengertian Perilaku
Pada dasarnya setiap individu mempunyai aktifitas baik yang disengaja maupun tidak disengaja dan selanjutnya aktifitas itu disebut sebagai perilaku atau umumnya dikatakan dengan sebutan tingkah laku. Agar tidak ada salah anggapan mengenai arti perilaku maka akan disebutkan arti kata perilaku, menurut kamus umum bahasa Indonesia yang dimaksud dengan perilaku adalah “keadaan manusia pada umumnya atau sifatnya yang layak bagi manusia, baik dari cara bertindak, berbuat, berkelakuan atau bertingkah laku atau dengan sebutan perbuatan pada umumnya” (WJS. Poerwodarminto, 1986 : 738)
Dari kata tersebut di atas bahwa perilaku dapat pula dikatakan dengan tingkah laku yang mengandung pengertian luas, menyangkut pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya.
Perilaku ada yang dapat diamati dan adapula yang tidak dapat diamati. Perilaku yang dapat diamati disebut dengan penampilan (Behavioral Perfermance), sedangkan yang tidak dapat diamati disebut dengan kecenderungan perilaku (Behavioral Tendency). Pengetahuan, pemahaman, sikap dapat diidentefikasi karena ini merupakan kecederungan perilaku yang dapat diidentifikasikan bahkan dapat diukur dengan melihat penampilan. Kemampuan tersebut dapat dikatakan telah menjalani proses belajar meskipun pada dirinya hanya ada perubahan dan secara singkat dapat dirangsang dalam bentuk perangsang dengan sebutan Stimulus Response “individu merasakan adanya suatu kebutuhan individu bertindak untuk memenuhi kebutuhan”. (Bukhori, 1982 : 67 ).
Sedangkan menurut teori behaviorisme dari JB. Wakson mengatakan “bahwasanya tingkah laku itu dipengaruhi oleh lingkungan dalam perkembangan individu” (Sumadi Suryabrata, 1491 : 191).
Jadi dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku atau tingkah laku adalah sebagai tindakan yang secara khusus dipengaruhi oleh pendidikan khususnya dipengaruhi oleh materi pendidikan agama yang diperoleh dari proses belajar mengajar yang diterima di sekolah.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan yakni perubahan yang teratur yang makin lama makin maju pada kesempurnaan baik dalam bentuk pertambahan barat atau bertambah panjang dan besar maupun dari struktur yang dimiliki juga bentuknya dalam hal ini kata pertumbuhan dipergunakan untuk menyatakan perkembangan yang teratur serta progresif sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh yang datang dari lingkungan individu .
Prof. H. Moh. Arifin menyatakan bahwasanya menurut pandangan islam, pertumbuhan itu dibedakan dalam tiga jenis :
a. Pertumbuhan secara biologis
b. Pertumbuhan secara psikologis
c. Pertumbuhan pedagogis
Pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung fase-fase kearah kesempurnaan. Karena dalam islam jug berpendapat bahwa pertumbuhan anak berlangsung fase demi fase. (H. M. Arifin, 1976 : 30)
Istilah perkembangan merupakan dan menunjukkan perubahan-perubahan pada tubuh dan integrasi bagian-bagiannya dalam satu kesatuan yang fungsional bila pertumbuhannya berlangsung yang demikian tersebut menurut Prof. H. M. Arifin dalam bukunya pengantar ilmu jiwa. (imam bawani. 23)
Perkembangan menurut beberapa ahli psikologis dan pedagogik seperti Mj Langeveld mengemukakan, pola perkembangan pada diri manusia ada empat faktor yang mempengaruhi yaitu :
a. Faktor pengaruh bawaan
b. Faktor pengaruh lingkungan
c. Faktor pengaruh emansipasi (kebebasan dari orang tua)
d. Faktor pengaruh dari eksplorasi (penjelajahan terhadap keadaan lingkungan)
Empat faktor tersebut mempengaruhi pembentukan perilaku anak. (H. M. Arifin, 1994 : 196-197)
Dari uraian tersebut dalam prakteknya secara bersama-sama dilaksanakan dalam pembentukan dan perubahan progresif yang akan terjadi pada anak, walaupun dalam hakikatnya dua pengertian dapat dibedakan, dimana pertumbuhan diarahkan pada hal-hal yang bersifat jasmaniah dan perkembangan diarahkan pada hal-hal yang berhubungan dengan factor psikologis.
3. Pembentukan dan perubahan perilaku
Pada dasarnya yang menentukan perilaku anak itu bukan hanya fikiran tetapi juga konsep. Karena pikiran tidak terpengaruh pada perilaku anak kecuali apabila pikiran ini tergantung pada kekuatan seseorang untuk berusaha semaksimal mungkin untuk membuat konsep dan berpendapat, bahwa perilaku manusia itu menurut yang telah dibuat secara mantap dan yakin. Perilaku manusia terikat dengan pengertian (konsep) manusia itu sendiri. Ketika terdapat individu yang mengubah perilakunya dan terus mengadakan perubahan maka konsep manusia akan berubah (Samih Athif Az-Zani, 1998)
Perubahan perilaku anak adalah apa yang dipercayai oleh anak akan tergantung apa yang diajukan kepadanya oleh orang tuanya di rumah dan oleh gurunya di sekolah. Karena anak masih belum mampu berfikir secara logis, kepercayaan anak akan bisa dikonstraditif. (Zakiyah Darojad,1990: 38)
Sehingga dengan singkat penulis katakan bahwa perubahan tingkah laku seseorang adalah terjadi karena perubahan konsep manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah, surat Ar-ra’du ayat 11:
Yang artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(Al-Qur’an dan terjemahnya)
4. Wujud Perilaku Siswa.
Perilaku seseorang bisa dilihat dan diamati dari sikap, penampilan maupun tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, dan diantaranya:
a. Taat menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama
b. Menghormati dan patuh kepada guru
c. Memiliki budi pekerti yang luhur
d. Taat dan patuh terhadap tata tertib sekolah
e. Menghormati dan menghargai kedua orang tua
f. Memiliki rasa solidaritas social yang tinggi
g. Rendah hati, serta suka menolong
h. Memiliki disiplin yang tinggi
i. Mensyukurinya nikmat Allah SWT
j. Dan lain-lain

C. Pengaruh Penguasaan Materi Pendidikan Agama Terhadap Perilaku Murid
Yang dimaksud penguasaan materi PAI terhadap perilaku ialah adanya pengaruh atau perubahan yang terjadi pada diri setelah murid menguasai materi pendidikan agama yang telah disampaikan.
Dasar dari pendidikan agama adalah hakekat manusia sebagai homareligius, dan tujuan pendidikan agama adalah membentuk manusia yang beribadah kepada Allah SWT, beragam dan berpribadi religius (Uwarno, 1981 : 97)
Menurut Drs. Jamaluddin dalam bukunya psikologi komunikasi menyatakan ada tiga efek yang diharapkan dalam komunikasi yaitu :
1. Efek kognitif : terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dan dipahami, hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan informasi.
2. Efek-Efektif : terjadi apabila ada perubahan pada yang dirasakan, efek ini kegunaannya dengan sikap dan emosi.
3. Efek Behavioral : menunjukkan pada perilaku nyata yang dapat diamati yang meliputi tindakan, kegiatan, dan kebiasaan perilaku.(Jamaluddin, 1984 : 216)
Dengan materi pendidikan agama yang disampaikan oleh guru selama proses belajar mengajar akan dapat dimengerti dan dipahami oleh anak didik dan pendidikan dapat dikatakan berhasil atau berpengaruh apabila tampak adanya perubahan terhadap perilaku anak dari apa yang dipahami dan dimengerti oleh siswa, karena anak didik akan berfikir dengan apa yang dimengerti olehnya dan mencoba berfikir serta berperilaku sesuai dengan ajaran islam.
Dalam bukunya strategi komunikasi Anwar Arifin mengemukakan, suatu cara yang dapat merangsang individu dan dapat diterima pada umumnya adalah:
1. Terbentuknya suatu pengertian/pengetahuan
2. terbentuknya sikap
3. Terbentuknya gerak pelaksana/ perilaku/tindakan.(Anwar Arifin (1984:41)
Berpijak pada pendapat-pendapat diatas, baik yang berkaitan dengan proses belajar mengajar maupun tujuan pendidikan yaitu untuk membentuk siswa yang mengerti dan mengamalkan ajaran islam secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi pendidikan hendaknya diarahkan pada pemahaman, sikap, dan tingkah laku/aplikasi
Untuk lebih jelasnya mengenai ketiga pengaruh dari materi pendidikan agama tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh pemahaman murid tentang materi PAI terhadap perilaku Pemahaman yang dimaksud adalah memahami ajaran islam yang terkadang dalam materi pendidikan agama yang disampaikan selama proses belajar mengajar. Berkaitan dengan hal itu, pendidikan dikatakan berpengaruh apabila tampak adanya perubahan pada perilaku mengenai apa yang dipahami tentang materi pendidikan agama yang diterima.
Anak didik dikatakan dapat memahami apabila anak didik tersebut memiliki kemampuan dalam pengetahuan dan pengertian atau pemahaman. (Tim IKIP Surabaya)
Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan pemahaman atau pengertian adalah sebagai berikut :
a. Harus ada perhatian yang cukup pada obyek
b. Harus ada minat yang sungguh-sungguh
c. Harus ada ulangan yang teratur
d. Bahan pelajaran hendaknya disusun secara sistematis
e. Belajar sangat dipengaruhi oleh kondisi jasmani dan lingkungan
Perubahan pemahaman ini merupakan pengaruh proses belajar mengajar yang pertama, untuk selanjutnya mengarah pada perubahan sikap dan tingkah laku murid karena melalui perubahan itulah seseorang memperoleh petunjuk hal itu disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam bukhori dan muslim yang artinya :
“Barang siapa yang dikehendaki Allah akan memperoleh kebaikan, niscaya dianugrahi Allah pemahaman dalam agama”.
Dengan pengertian dan pengetahuan itu murid akan lebih mudah memahami, sikap untuk mendorong murid bertingkah laku seperti yang diharapkan dalam belajar mengajar sesuai dengan materi pendidikan agama.
2. Pengaruh Sikap Murid Tentang Materi PAI Terhadap Perilaku
Sikap merupakan suatu kecenderungan jiwa yang mendorong murid untuk bertingkah laku atau bertindak. Dan sikap bukanlah bukanlah sesuatu yang bersifat statis, namun bersifat dinamis yang bisa berubah karena adanya rangsangan yang timbul dari dalam maupun dari luar yang mampu mengarahkan seseorang untuk berbuat. (Kartini Kartono, 1981 : 224)
Pengaruh penguasaan materi pendidikan agama terhadap tingkah laku di atas merupakan kelanjutan dari pemahaman murid terhadap materi pendidikan agama yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Materi pendidikan agama akan berpengaruh pada sikap murid apabila murid memiliki kemampuan untuk mensintesiskan dan mengevaluasi materi.
Setelah murid berhasil mensintesinkan dan mengevaluasi seluruh materi pendidikan agama maka murid tersebut akan terbentuk sikapnya sesuai dengan apa yang dimengerti. Setelah sikap terbentuk maka terdoronglah murid untuk bertingkah laku sesuai dengan sikapnya terhadap materi pendidikan agama tersebut.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya interaksi belajar mengajar dalam mengubah dan membentuk sikap murid maka dapat dilihat dalam tanggapan murid terhadap materi-materi pendidikan agama. Apabila stimulus yang berupa pemahaman materi pendidikan agama yang meliputi iman, islam dan ihsan itu dapat dikuasai murid, maka murid akan bersikap sesuai dengan ajaran islam dan sebaliknya agama, maka murid memiliki perkembangan yang tidak terkendali.
3. Pengaruh Aplikasi Murid Tentang Materi Terhadap Perilaku Murid
Sebagaimana diterangkan di atas bahwa perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berubah-ubah, sedangkan kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu selalu dipengaruhi oleh faktor intern maupun ekstern. Adapun perubahan tingkah laku tersebut bisa melalui belajar, juga bisa melalui mengimitasi orang lain yang merangsang pribadinya.
Dalam aktifitas belajar mengajar ternyata sudah mencakup kedua-duanya. Di dalam proses belajar mengajar interaksi guru dan siswa berlangsung pada saat itu pula murid sedang melakukan proses mempelajari materi pendidikan agama yang disampaikan. Sedangkan tingkah laku pendidikan merupakan cerminan untuk murid, sehingga mereka meniru dan menjalankan seperti apa yang diajarkan dan di pahaminya, dan lebih mantap dalam menjalankannya.
Dengan demikian maka pengamalan islam dapat dilakukan oleh siswa dan inilah yang menjadi harapan atau tujuan pendidikan agama islam, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Bayyinah ayat 5 ;
Padahal mereka tidak disuruh kecuali menyembah Allah dan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan dengan demikian itulah agama yang lurus.
Sebagai contoh materi pendidikan yang mempengaruhi perilaku atau tingkah laku murid adalah materi pendidikan akhlak, karena dalam materi akhlak inilah yang membahas mengenai segala perbuatan atau perilaku yang bisa dilihat maupun nampak, baik perilaku kepada sesama, kepada Allah SWT, maupun kepada lingkungan. Dengan materi pendidikan agama yang dikuasai oleh murid dan dipahami oleh murid akan berperilaku seperti dan sesuai dengan ajaran dari agama islam dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.







BAB III
METODE PENELITIAN

Sebelum membahas tentang metode-metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, terlebih dahulu akan kami uraikan pengertian metode penelitian. Metode adalah cara yang teratur dan berfikir untuk mencapai suatu maksud atau cara penyelidikan. Sedangkan penelitian adalah suatu cara untuk meneliti kemudian memecahkan dan menguji kebenaran dengan cara ilmiah serta menghubungkannya. (WJS. Poerwo Darminto, 1989)
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa metode penelitian adalah ilmu pengetahuan tentang suatu cara yang teratur dan berfikir baik untuk mencapai suatu maksud yaitu memecahkan, menentukan, menguji kebenaran serta mengetahui hubungannya.
Adapun metode penelitian yang digunakan meliputi ;

A. JENIS DATA
1. Data Kuantitatif
a. Jumlah guru dan siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep.
b. Jumlah prestasi materi pendidikan waktu proses belajar mengajar
2. Data Kuantitatif
a. Sekilas tentang sejarah MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep
b. Pengaruh materi pendidikan agama terhadap perilaku murid
B. SUMBER DATA
1. Benda berupa jurnal pelajaran, data statistic, buku raport siswa, buku induk dan catatan-catatan lainnya.
2. Manusia, meliputi obyek kajian terhadap siswa, guru dan stafnya yang ada kaitannya dengan data yang diperoleh

C. METODE PENENTUAN SUBYEK ATAU OBYEK PENELITIAN
1. Populasi
Sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep yang berjumlah 102 siswa dari kelas I, II, dan III.
2. Sampel
Setelah ditentukan populasinya, kemudian penulis menentukan sampelnya yang dimaksud dengan sampel adalah merupakan dari populasi serta dipandang sebagai wakil dari populasi
3. Tehnik Sampling
a. Sub populasi siswa digunakan claouter sampling artinya pengambilan sampling didasarkan atas kelompok dan dalam hal ini yang diambil adalah kelompok murid yang duduk kelas I, II, dan III MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep.
b. Sampel yang diperoleh

Guru diambil 50 % dengan menggunakan metode interview dan siswa pada masing-masing tingkat di MTs.
Kelas I diambil 10 siswa
Kelas II diambil 20 siswa
Kelas III diambil 10 siswa
Jumlah 40 siswa

D. METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1. Tes
a. Pengertian Tes
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat yang lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki oleh individu. (Suharsimi Arikunto, 1992 : 123)
b. Siapa yang dites
Obyek yang dites adalah seluruh siswa MTs Nurul Ulum yang diambil sampelnya masing-masing kelas 10 %
c. Materi Tes
Materi tes meliputi pendidikan agama yang disampaikan dalam mata pelajaran aqidah akhlak dan fiqih.
d. Kapan dan dimana tes dilakukan
Tes dilakukan dalam bentuk tes tertulis, yaitu dengan memberikan sejumlah soal-soal materi pendidikan agama yang berupa soal obyektif.
2. Observasi
a. Pengertian Obsevasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung pada obyek (Suharsimi Arikunto, 1992 : 190)
b. Siapa yang di observasi
Yang diobservasi adalah seluruh siswa yang dijadikan obyek penelitian yang diambil sampelnya.
c. Apa yang di observasi
Yang diobservasi adalah seluruh perilaku siswa diantaranya meliputi :
1) Sopan santun siswa kepada guru
2) Ketaatan siswa dalam menjalankan ajaran agama islam
3) Sikap tolong-menolongnya terhadap sesame
4) Solidaritas siswa
5) Sikap menghargai dan menghormati antar sesama
d. Kapan dan dimana observasi dilakukan
Observasi dilakukan dilingkungan sekolah pada saat proses belajar mengajar dan saat siswa berkomunikasi di sekolah
e. Bagaimana cara observasi dilakukan
Dengan mengamati secara langsung dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan, dan dilakukan pencatatan secara sistematis pada formulir atau blangko.
3. Dokumenter
Dokumenter adalah sebagai usaha penelitian atau pencatatan atas dasar bahan yang nyata. (Sutrisno Hadi, 1970 : 36)
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum dengan obyek.
4. Interview
Interview merupakan tehnik pengumpulan data dengan proses Tanya jawab secara langsung. (Winarno Surakhmad, 1972 : 132)
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan proses belajar mengajar dan juga tentang seberapa jauh penguasaan materi pendidikan agama tersebut.
TABEL I
INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA
NO JENIS DATA SUMBER DATA TPD
1

2

3
4 Gambaran umum lokasi penelitian
Pelaksanaan materi pendidikan agama
Perilaku siswa
Penguasaan materi pendidikan agama Kepala sekolah

Guru, siswa

Siswa
Siswa Interview dan dokumenter
Observasi

Observasi
test


E. METODE ANALISA DATA
Metode analisa data yaitu mengolah data yang telah diperoleh dari hasil penelitian ini menggunakan metode analisa product moment.
Analisa data yang diperoleh adalah dari :
1. Analisa hasil tes materi pendidikan agama dengan menggunakan rumus
2. Analisa hasil observasi perilaku siswa dengan menggunakan rumus
Tehnik analisanya mempergunakan analisa dengan pendekatan mean dan rxy dengan rumus :
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
Xy : Product Moment dari x dan y
Sdx : Standart deviasi dari variabel x
Sdy : Standart deviasi dari variabel y
N ; Jumlah subyek
Adapun cara test dari analisis di atas adalah dengan mempergunakan ukuran signifikasi 5 % dari perhitungan nilai rxy diperoleh nilai yang memenuhi signifikan 5 %, maka berarti hipotesa alternative diterima, sebaliknya apabila
Dari perhitungan nilai rxy diperoleh angka yang setaraf dengan signifikansi 5 % maka hipotesa alternative ditolak dan hipotesa nihil diterima.

BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Dalam bagian ini akan disajikan secara umum gambaran atau kondisi obyektif dari obyek penelitian. Adapun gambaran umum tersebut adalah :
1. Letak Geografis
Lembaga Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum terlatak di Jalan Raya Banmaleng Gili Raja Kecamatan Gili Genting Kabupaten Sumenep.
MTs Nurul Ulul berada di sebelah selatan kota sumenep dan berada di tengah-tengah kepulauan yang kearah selatan menghubungkan kelaut jawa (Besuki)
2. Sejarah singkat berdirinya MTs Nurul Ulum
MTs Nurul Ulum adalah salah satu lembaga yang mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, besar dan berkembang dari di Negara Indonesia dengan latar belakang kondisi rakyat Indonesia yang sedang curat marut karena disebabkan oleh penjajah.
Berangkat dari sebuah keinginan yang luhur dan dibarengi dengan niat yang ikhlas dalam rangka menjunjung nilai kemanusiaan yang terjajah baik secara jasmani maupun rohani akhirnya K. H. Waqid Romzi dengan kegigihannya menggalang sebuah lembaga yang saat ini kita kenal dengan MTs Nurul Ulum
MTs Nurul Ulum dalam rangka mengimplementasikan garis da’wah yairu amar ma’ruf nahi munkar, jelas salah satu jalan atau alat adalah di bidang pendidikan. Karena ternyata pendidikan merupakan salah satu wadah yang sangat representative sebagai tempat berdakwah dan mempersiapkan generasi-generasi berikutnya, sebelum itu tujuan yang utama adalah menggalang kekuatan untuk penjajah agar terlepas dari dukungan yang semakin lama semakin menyakitkan.
Pada tahun 1984 akhirnya berkat perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan didirikanlah MTs Nurulu Ulum secara resmi dengan tetap membawa visi-misi para pejuang yang telah memperjuangkan selama ini yaitu berdakwah dan berdakwah untuk mencapai masyarakat yang madani.
Pendidikan Nurul Ulum yang telah lama ada dan berkembang hingga saat ini, juga telah mengikuti sertakan dirinya dalam rangka menata kehidupan bangsa khususnya masyarakat diwilayah sekitarnya, hal ini terbukti bahwa berdirinya MTs Nurul Ulum telah mampu mengantarkan manusia-manusia berbudi pekerti yang tinggi.
Sejak berdiri hingga sekarang telah banyak perubahan yang dilakukan oleh pendidikan Nurulu Ulum Banmaleng Gili Raja dengan dalih tetap beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai yang digariskan pesantren Nurul Ulum, khususnya lembaga ditingkat Madrasah Tsanawiyah yaitu MTs Nurul ULum yang selalu berupaya untuk mencetak dan menjadikan anak didiknya menjadi orang-orang berkualitas, karena MTs Nurul Ulum yang Berada di Desa Banmaleng Gili Raja selalu berupaya untuk mencetak dan menjadikan anak didiknya menjadi orang-orang berkualitas, karena MTs Nurul Ulum menggunakan dualisme metode pengajaran yang mampu mengantarkan anak didiknya menjadi lebih baik yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan agama hal ini sesuai dengan slogan MTs Nurul Ulum yang khas yakni “merintis wacana keilmuan dan keislaman” sehingga lulusan MTs Nurul Ulum secara otomatis dari hasil pendidikan yang telah diterima sudah mempunyai bekal untuk bergesekan dengan perkembangan zaman yang semakin sulit seperti saat ini.
Dalam rangka memenuhi tuntutan zaman, maka pengembangan yang dilakukan oleh MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja tidak hanya pada bidang fisik, siswa, tetapi juga dalam bidang sumber daya manusia para tenaga pengajar sehingga saat ini tenaga pengajar di MTs Nurul Ulum sudah 90 % memiliki kelayakan sebagai tenaga pendidik yang sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.
Hasil dari upaya pengembangan SDM para tenaga pengajar, maka MTs Nurul Ulum dalam mewujudkan bentuk pengajaran tercermin dari bagaimana proses dan strategi serta metode pembelajaran tersebut sesuai dan memenuhi standart kebutuhan sehingga desain kurikulum MTs Nurul Ulum yang mencoba memberikan solusi terbaik buat anak didik sebagai obyek, ternyata mampu mengantarkan anak didik menjadi siswa yang Partisipatif, Komunikatif, Kreatif, Inovatif dan tetap ber-Akhlaqul Karimah, inilah salah satu wujud partisipasi MTs Nurul Ulum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa.
3. Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi adanya struktur organisasi sangatlah penting, karena dengan adanya struktur organisasi tersebut akan dapat dijadikan dasar dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab antar komponen yang ada di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja ini. Adapun strukturnya adalah sebagai berikut ;
TABEL II
STRUKTUR ORGANISASI
MTs NURUL ULUM
BANMALENG GILI RAJ GILI GENTING SUMENEP















4. Tenaga Pendidik dan Karyawan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja bahwa guru dan karyawan yang ada pada tahun ajaran 2006/2007 adalah sebagai berikut :
TABEL III
DATA GURU DAN KARYAWAN
MTs NURUL ULUM BANMALENG GILI RAJA
NO NAMA GURU IJAZAH TERAKHIR BAHAN AJAR
1 K.H. Waqid Romzi SI Ilmu Tafsir
2 A. Hazin S. Ag SI Fisika
3 K. Arwi Rohman S. Pd. I SI Nahwu
4 Amam Haris SH SI B. Arab
5 S. Hori S. Pd. I SI Kertakes
6 Supyono S. Pd SI IPs Sejarah
7 Hamzah S. Pd.I SI B. Ingris
8 Imam Hambali S. Pd.I SI B. Daerah
9 Sudirman Hala S. Od.I SI B. Indonesia
10 A. Zamhari Usman S. Pd.I SI IPs Geografi
11 Fadlan Afif S. Pd.I SI Aqidah Akhlak
12 Busra’ie S. Pd.I SI Biologi
13 Sumarsono S. Pd.I SI SKI
14 Mu’allim S. Pd.I SI Fiqih
15 H. Satrap S. Pd SI MTK
16 A. Waqin S. Pd.I SI Al-Quran Hadis
17 Atro S. Pd SI Penjaskes
18 Farid SH SI PPKn
19 Yuliani SI IPs Ekonomi
20 St. Badi’atul Umamah SI Tauhid
21 Hanifa SI Sharrof
22 Misbakhul Kholilah SI Ta’lim
23 Rusdi SI Fiqih
24 M. Marzuqi S. Pd SI Hadis
25 Abd. Hadi Tamam SI Tajwid
Sumber : Dokumen MTs Nurul Ulum
5. Keadaan Murid
Berdasarkan data-data yang penulis peroleh dari tempat penelitian maka dapat diperoleh data siswa sebagai berikut :
TABEL IV
DATA MURID
MTs NURUL ULUM BANMALENG GILI RAJA
Kelas Jumlah Siswa
L P Jumlah
Kelas I 20 17 37
Kelas II 25 14 39
Kelas III 14 12 26
Sumber : Dok. MTs Nurul Ulum
6. Fasilitas yang dimiliki MTs Nurul Ulum
Adapun fasilitas merupakan salah satu unsur penting guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam rangka untuk tercapainya tujuan pembelajaran di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja meliputi :
a. Ruang Kesiswaan
b. Ruang perpustakaan
c. BP / BK / Sarpras
d. Musholla
e. Kantor MTs
f. Ruang Guru
g. Kantor OSIS
h. Lapangan Olah Raga

B. PENYAJIAN DATA
1. Penyajian Data Tentang Penguasaan Materi Pendidikan Agama
Untuk mengetahui dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka berikut akan disajikan perolehan atau hasil dari penelitian dengan menggunakan metode test sebagaimana tabel di bawah.
TABEL V
PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NURUL ULUM GILI RAJA
MATA PELAJARAN AGAMA
NO MAPEL AGAMA JUMLAH RATA-RATA
URT Subyek Aqidah A. Fiqih Quran H
1 1 85 90 80 255 85
2 2 70 90 75 235 78,3
3 3 76 70 71 217 72,2
4 4 73 65 87 225 75
5 5 82 60 77 219 73
6 6 82 70 76 228 76
7 7 70 70 68 510 70
8 8 70 80 83 233 77,7
9 9 85 70 70 225 75
10 10 85 70 60 215 71,6
11 11 85 80 50 215 77
12 12 75 70 60 212 70,6
13 13 70 70 85 215 71,6
14 14 85 80 80 235 78,3
15 15 90 80 60 220 73,3
16 16 80 60 80 230 76,6
17 17 90 70 70 235 78,3
18 18 80 70 80 240 80
19 19 80 60 90 230 76,6
20 20 85 75 80 235 78,6
21 21 90 80 87 257 89
22 22 60 60 75 205 68,3
23 23 73 60 80 213 71
24 24 85 80 80 245 81,6
25 25 85 60 80 225 75
26 26 85 70 80 235 78,3
27 27 90 65 70 225 75
28 28 85 70 80 235 78,3
29 29 85 70 60 215 71,6
30 30 85 80 75 235 78,3
31 31 75 60 70 219 65
32 32 70 60 60 205 68,3
33 33 60 60 65 190 63,3
34 34 85 60 85 205 68
35 35 70 83 65 218 72,6
36 36 60 60 85 205 68
37 37 60 60 65 188 62,6
38 38 60 60 60 180 68
39 39 56 50 64 170 56,6
40 40 70 60 75 205 68,3



2. Penyajian Data
Penyajian data perilaku murid, dalam penulisan ini menggunakan metode observasi untuk mengetahui data-data yang diambil dari murid secara langsung. Adapun data tersebut sebagaimana tabel di bawah ini.
TABEL 6
DATA PERILAKU SISWA
MTs NURUL ULUM GILI RAJA
NO BENTUK PERILAKU FREKWENSI JUMLAH
SB B C K SK
1 Hormat pada bapak/ibu guru 30 2 5 2 1 40
2 Patuh pada bapak/ibu guru 30 - 5 5 - 40
3 Patuh dan taat pada tata tertib 28 - 8 2 2 40
4 Suka menolong 35 2 - - 3 40
5 Hormat pada sesama teman 30 3 5 1 1 40
6 Rendah hati 35 - 2 2 1 40
7 Bila bertemu, memberi salam 30 3 2 3 2 40
8 Hormat pada kedua orang tua 30 - 5 - 5 40
9 Bertutur bahasa yang baik 30 5 - 3 2 40
10 Disiplin dilingkungan sekolah 27 3 5 2 3 40
11 Taat menjalankan perintah agama 35 3 - 1 1 40
12 Menjaga sopan santun 25 - 1 2 2 40
13 Memiliki semangat belajar 25 5 2 7 1 40
14 Jujur pada orang lain 26 4 6 3 1 40
15 Mensyukuri nikmat Allah 30 5 4 - 1 40
Jumlah 456 35 50 33 26 600


C. ANALISA DATA
Analisa merupakan langkah terpenting dalam suatu pembuktian yang pada pokoknya adalah berkaitan dengan pengetesan hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian tersebut yang didasarkan data-data yang diperoleh
Sesuai dengan penelitian yang yaitu pengaruh penguasaan materi pendidikan agama terhadap perilaku siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep, variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penguasaan materi pendidikan agama di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep sebagai variabel Y (variabel dependent)
2. Sikap atau perilaku siswa sebagai variabel Y (variabel independent)
Untuk membuktikan hipotesa tersebut, maka penulis langsung melakukan analisa yang sesuai dengan permasalahan di atas dan analisa yang dipakai adalah analisa statistic dengan pendekatan mean rxy, mean digunakan analisa terhadap prestasi belajar siswa (melalui nilai test materi) dan dipergunakan untuk menganalisa korelasi atau pengaruh materi pendidikan agama terhadap perilaku siswa di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep.
1. Analisa Data Tentang Penguasaan Materi Pendidikan Agama Dengan Mengetahui Mean




TABEL 7
HASIL PRESTASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA
Subyek Aqidah A. Fiqih Quran H JUMLAH MEAN
1 85 90 80 255 85
2 70 90 75 235 78,3
3 76 70 71 217 72,2
4 73 65 87 225 75
5 82 60 77 219 73
6 82 70 76 228 76
7 70 70 68 510 70
8 70 80 83 233 77,7
9 85 70 70 225 75
10 85 70 60 215 71,6
11 85 80 50 215 77
12 75 70 60 212 70,6
13 70 70 85 215 71,6
14 85 80 80 235 78,3
15 90 80 60 220 73,3
16 80 60 80 230 76,6
17 90 70 70 235 78,3
18 80 70 80 240 80
19 80 60 90 230 76,6
20 85 75 80 235 78,6
21 90 80 87 257 89
22 60 60 75 205 68,3
23 73 60 80 213 71
24 85 80 80 245 81,6
25 85 60 80 225 75
26 85 70 80 235 78,3
27 90 65 70 225 75
28 85 70 80 235 78,3
29 85 70 60 215 71,6
30 85 80 75 235 78,3
31 75 60 70 219 65
32 70 60 60 205 68,3
33 60 60 65 190 63,3
34 85 60 85 205 68
35 70 83 65 218 72,6
36 60 60 85 205 68
37 60 60 65 188 62,6
38 60 60 60 180 68
39 56 50 64 170 56,6
40 70 60 75 205 68,3
JUMLAH 2896,2

Dari penghitungan tabel di atas tersebut kemudian penulis masukkan ke dalam rumus penghitungan sebagai berikut :

Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Nurul Ulum BAnmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep mampu menguasai materi pendidikan agama dengan nilai rata-rata 72,4 atau dengan kategori baik, berdasar kreteria kurang = nilai 0,0-50,0, baik = nilai 51,0-80,0 dan sangat baik = nilai 80,0-100


2. Analisa Data Tentang Perilaku Siswa
TABEL 8
DATA PERILAKU SISWA
MTs NURUL ULUM GILI RAJA
SUBYEK SKOR SUBYEK SKOR SUBYEK SKOR
1 65 15 64 28 65
2 66 16 64 29 68
3 69 17 68 30 62
4 68 18 67 31 60
5 65 19 64 32 58
6 68 20 66 33 60
7 64 21 68 34 66
8 69 22 64 35 58
9 61 23 65 36 58
10 68 24 67 37 56
11 69 25 67 38 60
12 67 26 65 39 60
13 65 27 66 40 60
14 60
JUMLAH 2577

Dari tabel tersebut, kemudian penulis mencari rata-ratanya dengan menggunakan rumus :


Dari penghitungan tersebut, diperoleh rata-rata (mean) sebesar 64,4 dengan demikian 64,4 % siswa MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Genting Sumenep berperilaku baik dengan kategori sedang, berdasarkan kreteria kurang = nilai 0,0-40, sedang = nilai 4,1-7,0, dan baik = nilai 7,1-100

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :
1. Siswa MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep telah mampu menguasai materi pelajaran agama islam dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 72,4, dengan kategori baik.
2. Sikap dan perilaku siswa MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 64,4
3. Materi pendidikan agama islam yang diterima siswa MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep ada pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat dengan tingkat signifikansi 5 % sebesar 0,312 pada N 40

B. SARAN-SARAN
1. Bagi mereka yang menjadi obyek penelitian diharapkan agar tulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan motto pendidikan terutama dalam penguasaan materi pendidikan agama yang nantinya akan tercermin dalam perilaku murid
2. Bagi lembaga pendidikan utamanya MTsNurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep, hendaknya lebih meningkatkan motto pendidikan agama dan juga pendidikan yang lain. Meskipun terbukti dalam penelitian terdapat pengaruh yang positif antara variabel materi yang diberikan terhadap perilaku murid.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Saleh, Didaktik Metode Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta : Cet VII, 1979
Sulchan Yasin, Kamus Bahasa Indonesia, Amanah, Surabaya, 1997
Zuhairi, Metode Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, 1983
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta : Cet VI, 1991
Al-Quran Terjemahan, Depag RI, Jakarta, 1962
Brannen Julia, Memadu Metode Penelitian “Kualitatif dan Kuantitatif”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 2005
HM Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta : 1976
Qomaruddin, Kamus Riset, Angkasa, Bandung : 1972
Depag RI, Kurikulum Pendidikan Dasar Agama Islam, 1996
Masan Alfan, Aqidah Akhlak Kelas I,II,III, Toha Putra, Semarang : 1996
Depag RI, Bimbingan Islam, “Aqidah Akhlak”, 1989
Imam Bawani, Pengantar Ilmu Jiwa Perkembangan, Bina Ilmu, Surabaya
HM Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta : Cet I, 1994
Jamaluddin, Psikologi Komunikasi, 1981
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta : 1992
Samih Athf Az-zani, Sifat dan Karakter Para Da’I, Husaini, Bandung : 1988


PEDOMAN INTERVIEW

1. Bagaimana latar belakang berdirinya MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep?
2. Bagaiman lingkungan sekolah MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep ?
3. Apakah ada struktur organisasi di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep ?
4. Fasilitas apa saja yang dimiliki MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep ?
5. Berapa jumlah guru yang ada di MTs Nurul Ulum Bamanleng Gili Raja Gili Genting Sumenep?
6. Bagaimana jumlah siswa yang ada di MTsNurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep?
7. Bagaimana penguasaan materi pendidikan agama di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep?
8. Bagaimana perilaku murid di MTs Nurul Ulum Banmaleng Gili Raja Gili Genting Sumenep/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar